MANADO, sulutexpres.com— Kantor cabang perusahaan pembiayaan Finance Kredit Plus Manado, yang terletak di kawasan Marina Plaza, menjadi sorotan setelah muncul dugaan keterlibatan oknum karyawan dalam sindikat pencurian barang mewah di dalam mobil tarikan.
Dugaan ini mencuat setelah adanya laporan kehilangan barang-barang berharga dari dalam mobil yang tengah dalam proses penarikan oleh pihak leasing.
Barang-barang pribadi yang berada di dalam kendaraan yang ditarik oleh pihak Kredit Plus seperti laptop, dokumen penting, uang, hingga perhiasan emas, hilang tanpa jejak.
Seorang korban bernama Rahman (41), warga Minut, jadi korban aksi tindakan pencurian yang diduga dilakukan oleh salah satu oknum karyawan Debt Collector bernama Olan dan oknum BM (orang kedua) Finance Kredit Plus bernama Ferdi.
Aksi ini terungkap, setelah Sabtu hinga Minggu dinihari (10 – 11/5) 2025, korban Rahman melaporkan sindikat terduga pencurian barang-barang berharga dalam mobil tarikan ke Polresta Manado.
Dalam laporan tersebut, Rahman menceritikan ikhwal kejadiannya, pada Jumat (9/5) 2025 sekira pukul 15.00 WITA, mobil leasing Agiya DB 1698 LV atas nama nasabah Ilham Imron yang dikendarai Rahman, ditarik komplotan deep kolektor bernama Olan cs yang juga karyawan Finance Kredit Plus.
Mobil tersebut ditarik di jalan Sudirman, sempat ada cekcok, namun terjadi komunikasi bersama agar mobil tersebut dibawa ke kantor Finance Kredit Plus Manado untuk dibicarakan baik-baik.
Karena tak ingin ribut, korban pun memenuhi permintaan para sindikat pencurian bernama Olan ke kantor kredit plus, namun setelah korban tiba di lokasi kejadian suasana jadi lain.
Pelaku Olan cs lantas meminta biaya penarikan sebesar Rp 9 juta kepada korban Rahman, agar mobil bisa dikeluarkan.
Panik dimintai Rp 9 juta, korban berusaha komunikasi baik-baik dan mencoba menghubungi Ilham Imron selaku nama pemilik kontrak mobil Agiya yang dibawanya, dalam kondisi tertekan, pelaku Olan cs lantas mengambil kunci mobil dengan alasan melakukan visit mobil.
Saat itulah, para pelaku sindikat pencurian yang diduga didalangi petinggi-petinggi Finance Kredit Plus melakukan aksinya. Tanpa sepengetahuan korban, mereka kemudian mengambil barang-barang berharga.
“Saya sudah sampaikan sejak awal bahwa di dalam mobil masih ada barang pribadi dan berharga. Mereka janji tidak menurunkan, hanya akan melakukan visit kendaraan, kemudian mengembalikan kendaraan, tapi ternyata mobil di bawah keluar dari area halaman kantor tanpa sepengetahuan saya,,” ujar korban dalam keterangannya kepada wartawan.
Rahman melanjutkan, dia awalnya tak mengetahui kalau barang-barang berharga miliknya sudah diturunkan dari dalam mobil Agiya. Hal ini diketahui saat Sabtu (10/5) sekira pukul 11.00 WITA, dia bersama Ilham Imron nama pemilik kendaraan yang ditarik mendatangi kantor Kredit Plus.
“Di situ saya kaget, Security Kredit Plus bernama Joko lantas menyodorkan dua tas kepada saya yang katanya berisi barang-barang saya dari dalam mobil Agiya. Kaget, saya menolak menerima dua tas itu, karena saya tak pernah diberitahukan barang-barang diturunkan dari mobil, apa lagi diberikan tanda terima terkait barang dalam mobil. Karenanya saya melaporkan kasus pencurian ini ke pihak berwajib,” bebernya.
Pihak kepolisian Polresta Manado telah menerima laporan ini dan kini tengah melakukan penyelidikan intensif.
Kapolresta Manado, Kombes Pol Julianto Sirait, membenarkan adanya laporan tersebut.
(Roso/*)






