SULUT, SulutExpres.com – Satuan Kerja (Satker) Prasarana Strategis Sulawesi Utara segera mewujudkan pembangunan Sekolah Rakyat Tahap 2 di lokasi Provinsi Sulut meliputi pembangunan bangunan sekolah baru.
Dalam mempercepat pelaksanaan program tersebut, Tim Satker Prasarana Strategis Sulawesi Utara sementara melakukan verifikasi lahan, topografi lahan yang diusulkan minimal (5-10 hektar) dengan kontur bagus dan tidak berbukit.
Diinformasikan, lahan yang disediakan oleh Pemda dan diajukan harus dilengkapi dengan berbagai dokumen, antara lain sertifikat hak milik Pemda, status “clean and clear” (bebas dari sengketa atau beban hukum), dan dokumen seperti KPPR (Kesepakatan Perjanjian Perdata), dan lain-lainnya. Dokumen-dokumen ini diperlukan untuk memastikan bahwa lahan tersebut memiliki kepastian hukum.
Dijelaskan, program ini merupakan bentuk direktif Presiden berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem. Program Sekolah Rakyat adalah inisiasi dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem melalui pendidikan.
“Bertujuan untuk menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, termasuk anak-anak yang tidak bersekolah atau putus sekolah,” kata Kepala Satuan Kerja (Kasatker) Pelaksanaan Prasarana Strategis Sulawesi Utara, Kries Kuswara, dalam keterangannya kepada media.
Kasatker menambahkan program ini menawarkan pendidikan SD, SMP, dan SMA, menyediakan fasilitas asrama, makanan bergizi gratis, fasilitas belajar, dan kebutuhan dasar lainnya tanpa biaya, juga pembinaan kerohanian. Penjaringan siswa dilakukan melalui Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dan data yang dimiliki Kemensos.
“Kita memiliki peran menyiapkan infrastruktur dan mebeler, bertanggung jawab untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pembangunan serta pengelolaan prasarana strategis yang penting bagi pembangunan nasional,” jelas Kries.
Adapun Tahap 1 pembangunan Sekolah Rakyat di Emberio, yang akan menampung 50 siswa, dikontrakkan kepada perusahaan Induk di Jakarta dan akan diselesaikan dalam waktu 60 hari.
Pada tahap pertama ada dua lokasi sekolah rakyat di Sulawesi Utara. Sekolah tersebut berlokasi di Sentra Tumou Tou Manado untuk jenjang pendidikan menengah pertama (SMP), dan di Gedung IPWL Kabupaten Minahasa untuk jenjang menengah atas (SMA).
(Egen)