Sulutexpres.com,MANADO – Gaya atau pendekatan diplomasi Elly Engelbert Lasut sangat diragukan untuk mewujudkan kemajuan Sulawesi Utara sebagaimana menjadi harapan masyarakat. Publik menilai gaya komunikasi dan pendekatan yang cenderung melempar tanggung jawab kepada tingkatan pemerintahan teratas sangat kontraproduktif dengan upaya melobi dan meyakinkan pemerintah pusat untuk mengalirkan program strategis, proyek dan bahkan dana untuk daerah.
Elly Lasut yang populer dengan kebiasaan membangun pertahanan politik dengan membangkitkan emosi publik sering mengabaikan kenyataan empiris di daerah yang ditandai dengan makin terpuruk pelayanan publik di era pemerintahannya.
Ada kekhawatiran gelombang masyarakat dan aktivis, cara Elly merespon keluhan masyarakat dengan mengalihkan tanggung jawab counterverbal kepada sekelompok buzzer, staf khusus dan kelompok masyarakat memiliki kemampuan literasi amat rendah akan sangat merugikan Sulawesi Utara kelak.
“Pemimpin dengan gaya diplomasi yang cenderung menyalahkan pemerintah provinsi dan pusat, mencari-cari alasan tidak akan pernah mampu memajukan daerah. Kenapa? Karena setiap masalah di daerah, bukannya mencari solusi, melakukan evaluasi atau menyadari krisis kepemimpinan tapi kebanyakan menyalahkan pihak lain. Kondisi seperti ini hanya akan melahirkan antipati pemerintah pusat bahkan termasuk investor yang mau berinvestasi di Sulut,” jelas Aktivis PAMI Perjuangan Jeffrey Sorongan, Jumat siang di Manado.
(Roso/*)