Sulutexpres.com-Mengacu pengalaman dalam pelaksanaan suksesi politik sebelumnya, selalu mencuat masalah yang melingkari daftar pemilih tetap (DPT). Lantas apa saja masalah itu?
“Selalu saja ada 3 persoalan klasik di DPT,” cetus Ketua Presidium Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Engelbert Johannes Rohi, di Hotel Whiz Prime Kawasan Mega Mas Manado, Minggu (08/09/2024).
pemilih) ganda, yang berhak memilih tapi tak ada dalam DPT dan ada dalam DPT tapi tidak berhak memilih,” kata lelaki yang akrab disapa Jojo Rohi itu.
Jojo menyampaikan hal tersebut saat duduk sebagai narasumber dalam rapat koordinasi bertajuk “Persiapan Produksi, Pengelolaan dan Penyimpanan Logistik Pemilihan Tahun 2024 Tahap I Serta Pengelolaan Logistik Eks Pemilu 2024” yang dilaksanakan KPU Sulawesi Utara sejak Sabtu (07/09/2024).
Bahkan berbagai kasus dalam pantauan KIPP ditemukan beragam persoalan lain dalam DPT. Setelah 3 yang klasik tadi, juga keluhan pihak Bawaslu yang tidak mendapatkan akses ke daftar tersebut.
Tata kelola logistik sendiri, lanjut Jojo, erat kaitannya dengan DPT. Ini tak lain karena DPT akan menentukan jumlah ketersediaan unit logistik. Sementara persiapan hingga penetapan daftar pemilih menjadi proses paling panjang dalam tahapan Pemilu maupun Pilkada.
Beberapa data yang diterima Jojo menyebut Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) untuk Sulawesi Utara berada di posisi 3 besar termasuk di Pilkada. Tetapi dia bersyukur, saat Pilpres dan Pemilu Februari baru-baru, hal itu bisa diantisipasi.
“Tapi masih ada hal lain yang perlu diwaspadai, yaitu money politic. Untuk politik uang Indonesia juga jadi negara di posisi 3 besar menurut penelitian Burhanudin Mutahdi, setelah Nigeria dan Benin,” ulas Jojo.
Kewaspadaan dalam Pilkada juga perlu melihat perkembangan dinamika politik di daerah bersangkutan. Aspek situasi politik, menurut dia, sering menempatkan aparatur sipil negara (ASN) dalam posisi terjepit.
“Konteks politik lokal sangat mempengaruhi, ASN jadi kelompok penderita karena di satu sisi harus netral tapi di sisi berbeda ditekan,” sebut dia.
Sehingga, ada ASN yang bermanuver agar selamat dari tekanan sekaligus mengamankan kariernya.
(Roso/*)