Ternyata Kampanye Terbuka dengan Konser Musik Berkontribusi pada Peningkatan PE Sulut

Manado,sulutexpres.com – Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) di triwulan I tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mencapai 5,64 persen.

Menarik dijelaskan Kepala BPS Sulut, Asim Saputra, pemilu serentak yang dilaksanakan pada Februari 2024 berperan cukup besar pada tingginya pertumbuhan ekonomi Sulut.

“Pada komponen jasa lainnya, ada sejumlah kegiatan yang mendorong pertumbuhan, yaitu meningkatnya aktivitas partai politik pada Pemilu 2024, meningkatnya hiburan dengan adanya kampanye terbuka dengan konser musik serta meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara,” kata Asim.

Asim menyebutkan dari sisi produksi ada dua lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan sangat tinggi, yaitu Jasa Lainnya sebesar 24,46 persen dan Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 20,03 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, komponen yang mencapai pertumbuhan tertinggi adalah Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) sebesar 29,11 persen. Komponen lainnya yang tumbuh tinggi yaitu Konsumsi Pemerintah sebesar 20,46 persen.

Sementara sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang memiliki share terbesar dalam struktur PDRB Sulut yakni 20,76 persen, tumbuh 3,09 persen.

Sektor lainnya yang berada di lima besar dengan share terbesar, yaitu Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (13,75 persen) tumbuh 5,45 persen, Industri Pengolahan (11,37 persen) tumbuh 6,53 persen, Transportasi dan Pergudangan (10,53 persen) tumbuh 2,75 persen dan Konstruksi (9,94 persen) tumbuh 2,11 persen.

Pertumbuhan Lapangan Usaha Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib yang tinggi, ditopang oleh kenaikan gaji ASN dan pensiunan ASN. Juga adanya sejumlah instansi pemerintah yang melakukan pembayaran THR, baik Gaji maupun Tunjangan Kinerja sebesar 100 persen pada triwulan I 2024.

Dari Pertumbuhan Ekonomi Sulut yang sebesar 5,64 persen, sumber pertumbuhan tertinggi menurut Lapangan Usaha adalah Administrasi Pemerintahan sebesar 11,09 persen. Ini artinya Gubernur dan Wagub  berhasil menekan aparatur provinsi sampai ke bupati walikota sehingga serapan anggaran APBD bisa maksimal.

Gubernur juga berhasil menggerakkan pertanian lewat program ‘marijo bakobong’. Juga  industri pengolahan dan perdagangan  bergairah lewat pembukaan penerbangan langsung ke luar negeri (cargo) dan jalur laut (kontainer).

Hasilnya berdasarkan data BPS,  lapangan usaha Industri Pengolahan tumbuh 0,74 persen, Perdagangan 0,73 persen dan Pertanian memberi andil 0,63 persen serta Jasa Lainnya 0,44 persen.

(Roso/*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *