SULUT, SulutExpres.com – Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I mengaku belum mendapat informasi terkait abrasi pantai yang kena Ruas Jalan Nasional Kema-Rumbia, penghubung Minahasa Utara ke Minahasa akses menuju destinasi wisata pantai.
Namun, Kepala BWS Sulawesi I Ir. I Komang Sudana, M.T. melalui Kepala Seksi Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air (KPI SDA) Silvana Pangow, menyatakan akan berusaha mengusulkan itu meskipun memang banyak sekali usulan-usulan lain yang masuk.
“Mudah-mudahan kita akan usulkan itu sekitar dua atau tiga tahun depan. Karena memang pengusulannya itu banyak sekali yang masuk seperti ada yang dari Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Bolmong, dan lain sebagainya,” bebernya, dikantornya.
Apalagi, lanjut dia, panjang pantai di Sulawesi Utara sekitar 2200 kilometer dan yang ditangani itu baru 15 %. Sisanya yang bermasalah belum BWSS I tangani karena belum ada anggaran.
“Memang yang di lokasi itu (Ruas Jalan Kema-Rumbia) harus dilakukan studi terlebih dahulu, masalahnya tahun depan kita dilarang ada studi. Tapi tidak apa-apa, nanti dua tahun depan kita usulkan studi pengaman pantai Jalur Kema-Rumbia,” pungkasnya.
Kalau lokasi itu ada permukiman di belakang yang terancam, dia menyarankan dilakukan alternatif geobag, tapi mereka sendiri yang mengisi pasirnya.
“Jadi itu penahan darurat dan bisa tahan sekitar 5 tahun bahkan 10 tahun, asalkan tidak ada yang mengiris karungnya. Artinya geobag ini bisa dilakukan sambil menunggu usulan studinya nanti,” imbuhnya.
(Egen)
