SULUT, SulutExpres.com – Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Sulawesi Utara (BPJN Sulut), Satuan Kerja (Satker) PJN Wilayah III Prov. Sulawesi Utara terus bekerja semaksimal mungkin dalam tugas melayani. Sebagaimana diketahui Pekerjaan Penggantian Jembatan Ammat di Kabupaten Kepulauan Talaud selesai 100%, sudah fungsional dan dilalui masyarakat.
Dengan terealisasi jembatan tersebut, masyarakat Talaud merasa bangga, senang, dan mengapresiasi kinerja Satker PJN Wilayah III Prov. Sulawesi Utara.
“Tanggung jawab kita juga belum selesai sebelum Pekerjaan itu diaudit oleh Auditor sebagai pertanggungjawaban (Akuntable) Belanja Uang Negara berdasarkan aturan dan peraturan. Yang jelas pekerjaan jembatan ini mempunyai nilai (value) yang tinggi buat masyarakat Kep. Karakelang, Kab. Talaud, mempunyai manfaat yang besar buat pertumbuhan ekonomi Kep. Talaud dalam upaya melaksanakan Proyek Stategis Nasional T3 (Terluar, Terdepan dan Tertinggal) sehingga Pekerjaan jembatan ini harus diselesaikan dan tidak boleh mangkrak,” ujar
Kepala Satuan Kerja (Kasatker) PJN Wilayah III Prov. Sulut Okto F Silitonga, S.T, M.T.
Lanjut Kasatker, yang menilai dan menentukan kinerja dia adalah Kementerian PUPR Dirjen Bina Marga, BPK dan aparat penegak hukum, sesuai dengan aturan dan peraturan dalam penilaian kinerja saya itu buruk. Pekerjaan itu sudah selesai dan kami proses atas keterlambatan pekerjaan dengan denda, dan saya tegaskan bahwa tidak ada kerugian negara dalam pelaksanaan pekerjaan ini, malahan yang ada keuntungan negara,” tukasnya, dikantornya, Selasa (06/06/2023).
Ditambahkannya, seorang nggak boleh menduga adanya suatu pekerjaan tidak sesuai spek tanpa didukung data, teori/postulat/hipotesis, kajian/analisis berdasarkan uji materi (laboratorium) dengan pendampingan tenaga ahli, baru dapat menyimpulkan suat dugaan. Auditor (BPK/Itjen) juga melakukan hal sama sebelum menyatakan suatu pekerjaan mempunyai temuan berdasarkan Analisis/Kajian yang benar,” tandasnya.
Kasatker membeberkan, pekerjaan jembatan itu sudah sesuai spek, ada hasil uji lab yang diawasi tenaga ahli, dilakukan analisis/kajian sebagai dasar pembayaran pekerjaan.
“Kami berupaya semaksimal mungkin untuk mengedepankan kualitas/mutu agar hasil pekerjaan sesuai dengan harapan kita dan bermanfaat buat masyarakat dengan melakukan manajemen dan analisis secara kritis. Inilah fakta yang harus disampaikan,” katanya.
(Egen)