MBW 1 Hasilkan Income Generating : Periode Oktober-Desember 2022 Tercatat Ada 37.155 Transaksi Digital, BPPW Sulut Lanjutkan Pembangunan MBW 2 Tahun 2023

SULUT, SulutExpres.com – Pembangunan Malalayang Beach Walk (MBW) 1 menghasilkan income generating baru bagi pemerintah. Begitu dibangun MBW 1 langsung menghasilkan uang. Terbukti Periode Bulan Oktober-Desember Tahun 2022, tercatat ada 37.155 transaksi digital dan 900 sekian item yang laku, dengan nilai sekitar Rp1,5 Miliar. Itu adalah hasil penjualan dari 82 UMKM.

Hal ini disampaikan Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara (BPPW Sulut) Ir. Komang Raka Mahartana M.A.P. saat diwawancarai media ini, di kantornya Selasa (14/3/2023).

“Kalau Pemkot Manado kan kita kebetulan punya Wali Kota yang sangat pro aktif dan saya hanya mengisi mimpinya. Intinya di bagian mana beliau kekurangan dukungan dalam sektoritas struktur, maka beliau usulkan ke Kementerian PUPR. Tapi dia harus ready dari segala persyaratan (readiness criteria). Cuman bersama dengan mereka sendiri itu, BPPW mengamati sebenarnya fungsi pelayanan infrastruktur dasar di Manado ini apa sih yang kurang bagi kelayakan sebuah Kota yang akan menuju Kota Besar (Metro), Sehingga kita pikir bareng-bareng baru kita hitung potensinya,” ujarnya.

Sekarang, lanjutnya, yang belum terdata itu potensi peran serta swastanya. Kalau itu sudah ditentukan terus diformulasikan dalam sebuah ketentuan legal, dia beranggapan Manado tidak kekurangan peran serta swasta.

“Karena peran swasta ini sudah banyak mendapatkan keuntungan. Tapi kan sebagian dari dana mereka bisa kembali untuk perbaikan prasarana publik,” katanya.

“Saat kedatangan pak Presiden beberapa waktu lalu saat meresmikan Malalayang Beach Walk (MBW) sama Bunaken, pada paragraf kedua dalam sambutannya itu pak Presiden langsung mengatakan akan kita lanjutkan? orang pasti salah sangka, disangkanya Malalayang Beach Walk Satu itu hanya fisiknya bagus, yang tidak diketahui orang itu adalah proyek itu begitu selesai 3 Oktober 2022.

BPPW Sulut langsung PHO ke Kota Manado dan disaksikan Gubernur Sulut, Forkopimda, dan masyarakat ada disitu.

“Waktu itu pak Wali Kota Manado juga teken surat kesediaan menerima aset dan kita bicarakan business plannya, siapa yang nanti mengelola. Sehingga munculah PD Pasar, saya bilang ke pak Wali Kota bahwa PD Pasar jadi regulator aja nanti vendornya harus ada yang lain seperti EO dan sebagainya yang lebih fleksible. Sudah kita siapkan itu dengan rapat bersama pak Wali Kota Manado selanjutnya kita bikin business plan,” tukasnya.

Sebelum Presiden dan Pemkot resmikan, kata dia, BPPW Sulut tetap konsentrasi di 82 pedagang UMKM yang sudah ada disitu, dan semua UMKM tidak ada yang tergusur.

“Semua 82 UMKM itu mendapat tenan disitu. Kita transparansi kita masukan percatatan digitalnya, kita panggil Bank BRI, BNI, Mandiri dan Bank Mandiri lah yang menang. Satu minggu setelah pak Wali Kota Manado teken pernyataan mau menerima aset plus PHO itu langsung operasional.. Jadi tenan-tenan medium seperti kopi kenangan dan premium seperti sturbucks itu belum masuk. Kita masukan itu stagingnya yang kedua setelah pak Presiden resmikan MBW 1,” katanya.

“Nah Rp1,5 Miliar ini itu baru 1/3 dari transaksi dan 2/3 itu cash, dan yang cash kita nggak catat. Tapi yang digitalnya kan nggak bohong data print outnya ada. Inilah yang saya sampaikan ke pimpinan Kementerian PUPR,” sambungnya.

Dia menuturkan, MBW merupakan satu-satunya infrastruktur buatan pemerintah mampu dikelola pemerintah dan menghasilkan income generating baru bagi pemerintah untuk pra sarana ini berkelanjutan pemeliharaanya.

“Di beberapa daerah ini kan prasarananya ada yang mangkrak. Nah MBW ini begitu dibangun langsung menghasilkan pendapatan, nggak pakai dana APBD dan APBN untuk ngecat itu, atau pun berkarat, jadi pakai dana ini. Jadi barang ini (MBW 1) menguntungkan dan jadi pusat ekonomi baru, mungkin itulah sampai pak Presiden menunjuk ke arah Manado dan katakan akan kita lanjutkan. Pak Wali Kota langsung mendata dan kita pun langsung merencanakan. Karena Bulan September atau Oktober Tahun 2023 ini akan segera dibangun Malalayang Beach Walk 2,” bebernya.

“Apalagi disana pohon-pohon itu tidak ditebang rusak. Jadi kalau mau proyek bagus tunjukin aja kita berhasil membuat sebuah kegiatan yang berkelanjutan dan mampu dikelola oleh Pemerintah Kota. Dan menghasilkan pendapat yang mengelola prasarana itu sendiri. Apalagi Malalayang Beach Walk 2 akan dibangun. Prasarana itu memang gampang dibangun tapi untuk memeliharanya itu lebih sulit,” pungkasnya.

Selama pembangunan sampai dengan acara peresmian, BPPW ucapkan terimakasih kepada Pemkot, Pemprov, Pangdam, BPKP, Polda, Kejati, Balai perhub darat, Balai Taman nasional bunaken, perkumpulan selam dan masyarakat manado.

“Mohon kerjasama lebih terpadu lagi saatnya nanti kita mulai pembangunan MBW II,” tutupnya.

(Egen)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *