SULUT, SulutExpres.com – Ruas jalan nasional yang terdampak akibat cuaca ekstrem pada 27 Januari 2023 lalu kini berangsur normal, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara (Sulut) bergerak cepat menangani ruas jalan tersebut.
Kepala BPJN Sulut Hendro Satrio M.K, ST, MT menuturkan, saat cuaca ekstrem yang mengakibatkan banjir di Manado dan sekitarnya pada (23/01/2023), ruas jalan nasional ada yang terdampak.
“Ada berupa genangan, longsoran, dan jalan yang amblas atau rusak. Yang genangan itu terjadi di beberapa titik, seperti jembatan sungai Kilu Permai di Jalan A.A. Maramis itu airnya meluap karena banjir sehingga jalan kami tergenang. Ada juga genangan air di depan Transmart, kemudian di depan Rumah Sakit OD-SK Bethesda. Tapi begitu hujannya sudah reda, tidak berapa lama surut kembali genangan tersebut. Karena memang drainasenya baik dan kami langsung melakukan pembersihan sisa-sisa dari genangan banjir berupa lumpur dan sebagainya,” terang Hendro, di kantornya, Jumat (10/02/2023).
Selain itu, Hendro menguraikan, adapula berupa longsoran di beberapa titik yang terjadi saat tanggal 27 Januari tersebut.
“Yaitu di Ruas Manado – Tomohon di KM 10. Itu ada longsoran yang menutup bahu jalan dan langsung kami tangani, karena kami punya alat berat di Tomohon yang sudah siaga bencana disana, jadi segera datang. Juga ada longsoran kecil di ruas Manado-Tumpaan yang menutup saluran dan langsung kami bersihkan pada hari itu juga,” bebernya.
“Kemudian ada longsoran di Ruas Manado-Wori dekat TPA, itu ada dua titik seberang-seberangan. Yang sebelah kanannya berupa longsoran di tebing menutup sepertiga badan jalan dan langsung kami bersihkan. Juga longsoran di sebelah kirinya di tepi jurang, sudah kami kerjakan dan sekarang sudah kami cor di atasnya,” sambungnya.
Dia menambahkan, ada juga amblas oprit jembatan Minaesa di Ruas Jalan Wori-Likupang Kabupaten Minahasa Utara, opritnya itu berupa box culvert. Karena kena banjir di sungai tersebut, box culvertnya mengalami penurunan (amblas).
“Akhirnya sudah langsung kita tangani dan kami lakukan pengerukan dengan batu-batu besar. Kemudian kita pasang geotextile, terus kita timbun, atasnya kita kasih Agregat Kelas A, langsung kami padatkan. Alhamdulilah hari ketiga atau Senin malam itu sudah bisa dilewati kendaraan,” ucapnya.
Kemudian, lanjut Hendro, ada juga amblas oprit jembatan Bailang di Ruas Hasanudin-Pogidon dan sekarang sudah ditangani oleh Balainya.
“Sudah kami timbun dan sudah kami cor kembali,” ujarnya.
Hendro melanjutkan lagi, ada juga oprit jembatan yang amblas di Kabupaten Kepulauan Talaud yaitu di jembatan Kandualang.
“Kita lakukan penanganan berupa pemasangan jembatan darurat bailey disebelahnya. Nah sekarang sudah fungsional, sudah beberapa minggu yang lalu, dan sudah dilewati oleh kendaraan,” terangnya.
Dikatakannya pula, pada Rabu (1/2/2023), juga terjadi banyak longsoran di Ruas Kaiya-Maelang Kabupaten Bolaang Mongondow. Ada puluhan titik longsor-longsoran kecil dan ada dua titik longsoran besar sampai menimbun badan jalan.
“Langsung kami lakukan penanganan hari itu juga pada Rabu malam, kami menggunakan tiga wheel loader dan dua excavator. Jadi lima alat berat yang kami turunkan disana, karena memang jumlah longsorannya banyak. Alhamdulillah sekitar jam 6 pagi sudah dibuka dan akhirnya bisa dilewati kendaraan,” katanya.
Hendro menjelaskan, di Kabupaten Kepulauan Sangihe juga ada beberapa titik-titik longsor kecil dan memang sering terjadi, itu biasanya menutup bahu jalan.
“Dan langsung kami bersihkan juga. Kemarin kami masih terus melakukan pembersihan bahu-bahu jalan yang masih tertimbun tanah-tanah longsoran tersebut. Kalau kemarin kan pada saat minggu lalu, kita berusaha untuk membuka jalan dulu supaya bisa dilewati, nah minggu ini kami sedang proses pembersihan tanah-tanah longsoran tersebut yang ada di bahu jalan, supaya bahu jalannya bisa bersih kembali,” pungkasnya.
Lebih lanjut Hendro mengungkapkan, BPJN Sulut memiliki 22 alat berat terdiri dari wheel loader, excavator, excavator loader, motor grader, dump truck, dan truck crane, yang tersebar di 7 titik lokasi posko-posko siaga bencana.
“Termasuk di jembatan bailey kami juga siapkan. Untuk tujuh titik posko itu ada di kantor BPJN Sulut, ada di Tomohon, kemudian ada di Kotamobagu, Tutuyan, Bintauna, Sangihe, dan Talaud. Makanya kalau ada kejadian bencana seperti longsor dan sebagainya kami segera tangani, karena alat berat kami memang stand by disana,” kuncinya.
(Egen)