Komitmen Pemerintahan Olly Dan Steven Bangun Infrastruktur RSUD ODSK Untuk Pelayanan Kesehatan Masyarakat

SULUT, sulutexpres.com – Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven OE Kandouw dalam masa kepemimpinan berkomitmen menghadirkan pembangunan infrastruktur yang memadai untuk masyarakat Sulawesi Utara ( sulut ).

Bukan hanya proyek pekerjaan jalan yang ikonik, seperti jalan tol, namun juga di sektor kesehatan yang dibidik. Harapannya, dapat memberikan layanan terbaik dan berkelas kepada masyarakat Sulut, bahkan daerah lainnya di kawasan Timur Indonesia.

Operasional Rumah Sakit Umim Daerah (RSUD) ODSK Provinsi Sulut, telah rampung dan telah beroperasi yang ditandai dengan grand opening RSUD pada Sabtu (23/4/2022).

Grand opening rumah sakit dengan bangunan megah ini ditandai dengan penandatangan prasasti dan penekanan tombol sirine oleh Gubernur Olly didampingi Ketua DPRD Sulut dr Andi Silangen, Kepala Dinkes Sulut dr Debie Kalalo dan Dirut RSUD ODSK dr Enrico Rawung.

Pembangunan RSUD, kata Olly merupakan wujud komitmen bahwa pemerintah hadir di tengah masyarakat yang diaplikasikan dengan memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

“Untuk persyaratan administrasi sudah beres. Demikian juga dengan kerja sama BPJS yang sudah tuntas. Kita bersyukur karena peresmian bisa berjalan dengan baik,” ungkap Olly.

Ia pun mengajak seluruh tenaga medis dan para dokter yang ada di Bumi Nyiur Melambai untuk bersama-sama mengembangkan RSUD ODSK.

“Mari kita sama-sama mengembangkan rumah sakit ini. Bukan mau bersaing dengan rumah sakit yang lain tetapi bagaimana kita melengkapi apa yang menjadi tugas tanggung jawab pemerintah di tengah-tengah masyarakat,” tukasnya.

Olly kembali mengingatkan tentang pelayanan kesehatan, yang harus ditingkatkan agar masyarakat dapat merasakan kehadiran pemerintah.

“Pelayanan rumah sakit umum daerah ini, kiranya dapat terus ditingkatkan dengan kualitas yang terjaga. Begitu juga eksistensi rumah sakit dengan presentasi pengembangan sumber daya masyarakat yang memiliki fungsi yang sentral dalam konteks pembangunan berkelanjutan,” sebut Olly.

RSUD tersebut, sambung Olly akan ditingkatkan dengan dibangunnya layanan khusus ibu dan anak. Sehingga bisa langsung dimanfaatkan untuk pengendalian stunting.

“Rumah sakit ini, akan melayani ibu hamil sampai anak itu tumbuh. Ini sangat penting. Makanya kita akan bangun unit khusus, mudah-mudahan tahun ini sudah bisa terealisasi. Sehingga tahun depan dapat dimanfaatkan demi meningkatkan kualitas generasi mendatang,” tandasnya sembari menambahkan bahwa menciptakan sumber daya manusia yang betul-betul mempunyai potensi, harus dimulai dari kandungan dengan memberikan asuhan gizi dan vitamin yang tepat.

“Sehingga pada saat anak-anak lahir, sudah tidak ada lagi cerita stunting di Provinsi Sulawesi Utara. Ini bukan hanya pusat pelayanan ibu hamil, tapi juga pusat edukasi buat seluruh masyarakat,” tukasnya.

RSUD Provinsi Sulut akan memberikan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Sesuai pengalaman operasional rumah sakit swasta tidak ada yang rugi. Makanya kelola dengan baik,” sebut Olly sambil merinci pembangunan rumah sakit telah menghabiskan dana anggaran sebesar Rp304 miliar yang dikerjakan PT SMI (Sarana Multi Infrastruktur-red).

“Rumah sakit ini memiliki 376 bed kalau dikali Rp500 ribu satu bed dikali 350 hari, bisa memperoleh Rp175 miliar per tahun. Itu belum termasuk pengobatan dan lainnya. Paling tidak akan mendapatkan Rp100 miliar PAD per tahun,” rincinya.

Olly juga mengatakan hasil audit Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) audit tidak ada temuan yang krusial. “Hasil audit BPK sangat baik, ini harus kita syukuri,” tandasnya.

Untuk tempat parkir, akan memanfaatkan lahan di samping bangunan rumah sakit, pemprov akan melakukan penghapusan bangunan yang mangkrak.

“Kita akan lakukan penghapusan bangunan baru akan digunakan tambahan dana APBD untuk menyiapkan fasilitas lahan parkir,” ujarnya.

Olly juga menyampaikan pembangunan RSUD Provinsi Sulut untuk bersaing. “Tujuan membangun rumah sakit bukan persaingan, tetapi pelayanan kesehatan bagi daerah tetangga yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Kita juga dibantu oleh RSUP Kandouw,” kata Olly kembali.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Dr Debby Kalalo, dalam laporan menyebutkan pembangunan rumah sakit berada di atas lahan sertifikat HGB NO. 352-A 1380531 tahun 1985 dengan luas 38.800 meter persegi.

Untuk luas bangunan RSUD memiliki luas total 38.002 meter persegi dengan pelaksanaan pembangunan dilakukan dalam 2 (dua) tahap.

Tahap pertama pembangunan gedung utama/gedung tower sebanyak 12 lantai lengkap dengan helipad yang dipakai sebagai sistem rujukan. Gedung utama berfungsi sebagai ruang IGD, ruang perawatan dan ruang tunggu dengan luas total 33.570,4 meter persegi.

Untuk luas bangunan RSUD memiliki luas total 38.002 meter persegi dengan pelaksanaan pembangunan dilakukan dalam 2 (dua) tahap.

Tahap pertama pembangunan gedung utama/gedung tower sebanyak 12 lantai lengkap dengan helipad yang dipakai sebagai sistem rujukan. Gedung utama berfungsi sebagai ruang IGD, ruang perawatan dan ruang tunggu dengan luas total 33.570,4 meter persegi.

Fasilitas ruang gedung meliputi, managemen, rumah duka serta landscape/area parkir dan taman. Selanjutnya terkait bentuk bangunan utama di bangun dengan tiga bagian utama yang saling terhubung yang terdiri dari ruang IGD, ruang perawatan serta ruang tunggu.

Daya Tampung RSUD Provinsi Sulut Rumah sakit ini dibangun dengan klarifikasi type B dan mempunyai daya tampung sebanyak 376 bed yang terdiri dari ruang IGD, ruang ICU, area hemodialisa umum dan isolasi, ruang VIP dan VVIP ruang perawatan kelas 1, ruang perawatan kelas 2 dan ruang perawatan kelas 3.

Jenis Unggulan Pelayanan di RSUD Provinsi Sulut mencakup pelayanan ginjal, hipertensi dan diabetes.

“Rumah sakit menyiapkan 250 tenaga medis dan 40 dokter. Ini akan terus berubah. Dan mulai besok sudah mulai beroperasional,” kata Kalalo.

Dirut RSUD ODSK dr Enrico Rawung menuturkan, pihaknya siap memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Sulawesi Utara.

“Operasional kegiatan mengacu standar dan sesuai Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, sebagaimana yang diatur. Pokoknya, sesuai arahan pimpinan yakni Pak Gubernur Olly dan Pak Wagub Steven. Kita memberikan pelayanan yang terbaik sesuai tupoksi yang ada,” bebernya.

Ke depan, kata Enrico, pihak rumah sakit akan memenuhi semua perlengkapan kesehatan untuk melayani masyarakat Sulut yang datang di RSUD ODSK.

“Intinya kami siap memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat. Memang skalanya masih satu lantai dan memiliki 50 tempat tidur. Tapi saya optimis ke depan rumah sakit umum daerah ini akan ada ketambahan tempat tidur,” pungkasnya.

Pusat KIA Sediakan Layanan Bayi Tabung

Bangunan Pusat Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) Manado, kini telah mendekati penyelesaian.

Istimewanya, Pusat KIA ini, nantinya menyediakan layanan fertilisasi invitro atau bayi tabung yang merupakan program kehamilan berupa reproduksi buatan.

Pembangunan pusat KIA yang berada satu kawasan dengan RSUD ODSK diawali dengan peletakan batu pertama yang dilakukan Wakil Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Steven OE Kandouw pada Jumat (27/5/2022).

Kandouw menyampaikan Pusat KIA merupakan jawaban atas penyediaan dasar kesehatan. Di mana Sulut diharapkan menjadi tempat pencarian pelayanan kesehatan di Indonesia Timur.

Untuk menyiapkannya, Kandouw mengingatkan agar pembangunan fisik harus paralel dengan regulasi. “Tidak gampang menyiapkan regulasi, ada parameter yang harus disiapkan. Gedung boleh megah tetapi regulasi yang empiris harus siapkan,” katanya.

Pembangunan Pusat KIA yang didanai pinjaman PEN yang dikerjakan selama 245 kalender kerja, kata Kandouw harus menghasilkan profit.

“Harus berpikir entrepreneur yang ada profit, jangan seperti yang lalu hasilnya minus dengan alasan untuk jasa medik,” tegas Kandouw sembari mengingatkan Direktur RSUD ODSK, dr Enrico akan besaran target yang dipatok Rp250 miliar. “Saat ini sudah mencapai Rp100 miliar, setidaknya sudah ada progress,” ucapnya.

Pusat KIA dibangun di lahan dengan struktur bangunan lima lantai yang akan dibangun di lahan seluas total 3.780 meter persegi. Di mana pelaksanaan pembangunan dilakukan dalam dua tahapan. Tahap pertama konstruksi dan tahap kedua penataan ruangan.

Pekerjaan pembangunan dilaksanakan oleh Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Daerah Provinsi Sulawesi Utara dengan sumber dana APBD Tahun 2022.

Pusat Kesehatan Ibu dan Anak yang akan dibangun ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan di RSUD Sulawesi Utara sebagai rumah sakit sayang ibu dan anak untuk mendukung program nasional.

Ruang pelayanan, nantinya terdiri dari lantai 1 atau dasar adalah ruang parkiran, lantai 2 adalah ruang rawat inap ibu dan anak, lantai 3 ruang rawat inap ibu dan anak serta pusat kajian dan pengembangan program kesehatan ibu dan anak Provinsi Sulut. Selanjutnya, lantai 4 fertilisasi center yang merupakan ruang klinik dan laboratorium fertilisasi dengan teknologi reproduksi berbantu.

Fasilitas ini membantu para pasangan suami istri yang memiliki masalah infertilitas yang dikenal dengan program bayi tabung. Pelayanan ini merupakan bentuk kerja sama lintas profesi. Adapun jenis layanan kesehatan ibu dan anak terintegrasi dengan RSUD ODSK.

Pusat KIA juga menyedialan layanan 1 satu kali 24 jam yang merupakan pelayanan neonatal emergency komprehensif atau pelayanan kedaruratan ibu dan anak, ruang neonatal intensif care unit atau NICU dan PICU.

(Advertorial Diskominfo Sulut)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *