SULUT, SulutExpres.com – Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara Hendro Satrio M.K, ST, MT, melakukan monitoring evaluasi (monev) di ruas jalan Trans Sulawesi lintas utara, minggu lalu. Mulai dari Manado, Amurang, Worotican, Maelang, Biontong, dan Atinggola.
Pada kesempatan itu, Kepala BPJN Hendro Satrio melihat kondisi jalan saat ini, karena lagi persiapan untuk jalur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
“Jadi beberapa lokasi memang sedang kita lakukan penanganan disana, termasuk yang di Ruas Poigar-Maelang. Disana itu sudah kita lakukan pekerjaan rekonstruksi dan cukup panjang yakni sepanjang 1,3 kilometer. Jalan yang rusak itu sudah kita aspal semua sekarang,” ungkap Hendro, dikantornya, Selasa (13/12/2022).
Kemudian minggu lalu juga, Hendro menerangkan, pihaknya baru melakukan tanda tangan kontrak Paket Maelang-Biontong-Atinggola dengan nilai kontrak sebesar Rp152 Milyard (Multiyears 2022-2024).
“Saya juga sudah sempat ketemu dengan pak Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) di kantornya. Melaporkan bahwa akan kita lakukan penanganan paket multiyears tersebut. Dan beliau sangat senang bahwa akan ada penanganan perkerjaan di ruas Maelang-Biontong-Atinggola,” kata Hendro.
Setelah dari sana, Hendro menambahkan, dirinya melanjutkan monev ke Kota Kotamobagu untuk melihat penanganan longsor yang ada di Lobong.
“Kan pembuatan teraseringnya sudah selesai. Nah saat ini sedang pekerjaan dinding penahan tanah (DPT) pasangan batu dan salurannya. Saat ini juga sedang progres pekerjaan itu. Selain itu, kami ada menanam tanaman gamal sebagai penahan longsoran, supaya tanah itu tidak gundul dan ada tanaman-tanamannya,” terang Hendro.
Kemarin juga, Hendro mengutarakan, Pihaknya telah melakukan monev di Ruas Jalan Belang-Buyat.
“Disana kita gelar penanganan slurry seal (bubur aspal tipis), untuk menutup pori-pori jalan yang sudah lama atau aus, kami lakukan itu sekitar 6 kilometer. Karena memang di ruas jalan tersebut banyak jalan yang sudah tua (aging) sehingga dia mengalami aus. Jadi, jalan sudah berpori kasar tapi tidak berlubang, sehingga yang berpori kasar itu kita tutup dengan slurry seal,” bebernya.
Sehubungan dengan persiapan Jalur Nataru, Hendro menyampaikan bahwa BPJN Sulut saat ini menyiapkan posko-posko didalamnya ada posko untuk siaga bencana dan posko untuk Nataru.
“Kalau untuk posko siaga bencana, kami menyiapkan 7 Posko dengan 22 alat-alat berat terdiri dari wheel loader, excavator, excavator loader, motor grader, dump truck, dan crane truck. Poskonya itu ada yang di Balai, ada yang di Tomohon, Kotamobagu, Tutuyan, Bintauna, Sangihe, dan Talaud,” urai Hendro.
“Salah satu contoh Posko siaga bencana yang sudah kami dirikan adalah di Tomohon. Nanti yang lain itu, memang sudah ada poskonya. Juga kami akan menyiapkan posko Nataru di semua PPK kami yang ada di BPJN Sulut, supaya nanti itu bisa menyiapkan ruas jalan kami dan kita siap untuk jalur nataru tersebut.” tutupnya.
(Egen)