BPJN Sulut Monev Dua Pekerjaan Prioritas Di Talaud, Hendro Satrio : Masyarakat Disana Sangat Senang

SULUT, SulutExpres.com – Monitoring evaluasi (Monev) terus dilakukan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara di kepemimpinan Kepala BPJN Sulut Hendro Satrio M.K, ST, MT,

Pasalnya belum lama ini, Kepala BPJN Sulut Hendro Satrio melakukan monev di Kabupaten Kepulauan Talaud, guna melihat langsung progres dari dua paket prioritas yang ada disana.

“Sudah lihat kondisi terkini disana, saya meninjau paket preservasi Esang-Rainis penuntasan. Jadi jalan tanah yang sepanjang 23 kilometer itu akan kami perbaiki dan akan kami aspal, itu kan paket yang sudah berjalan (multiyears 2022-2024) dengan nilai kontrak Rp204 Milyard,” terang Hendro.

Di paket tersebut, lanjut dia, selain Balainya menangani jalan tanah 23 kilometer, ada juga melakukan penggantian 5 buah jembatan kayu.

“Kemarin kita sudah lihat progres terkini di lapangan, saat ini kita sudah buat pasangan batu saluran dan sudah hampir 2 kilometer yang sudah jadi. Kemudian juga kita sudah penyiapan badan jalannya dan sebagian sudah mulai kita gelar agregat kelas a-nya. Sehingga nanti untuk yang paket Esang-Rainis, mudah-mudahan di akhir Desember 2022 ini kita sudah mulai bisa pengaspalan,” ujar Hendro.

“Tahun 2023 kita akan lanjut terus di lokasi berikutnya sepanjang 23 kilometer tersebut. Di paket Esang-Rainis ini juga kita melakukan penurunan elevasi jalan (downgrade) di ruas Esang-Rainis tersebut. Yang tadinya jalan itu sangat terjal (diatas 20 persen), sekarang kami turunkan setengahnya sehingga kelandaiannya jadi 10 persen. Karena itu memang standar kami di Kementerian PUPR. Kalau jalan-jalan di pegunungan itu maksimal hanya boleh 10 persen kelandaiannya. Bahkan, ada bukit yang kami potong kurang lebih 6 meter, supaya dia bisa turun kelandaiannya,” sambungnya.

Lebih jauh dia menerangkan, adapula paket lainnya yang dilihat disana adalah Paket Penggantian Jembatan Ammat. Jadi ada jembatan lama yang dibangun/digantikan dengan Jembatan Ammat.

“Panjangnya sekitar 150 meter dan kalau dengan opritnya hampir sekitar 500 meter. Jadi disana ada oprit, pile slab ada jembatannya, kemudian ada retaining wallnya, kalau ditotalkan sekitar 500 meter panjangnya yang kita tangani itu. Kemarin kami sudah lihat itu dan saat ini pekerjaan pemancangan tiang pancang akan segera selesai, selanjutnya akan melakukan erection girder. Jadi girdernya itu akan kami letakan di lokasi jembatan, kemudian setelah itu baru kami akan cor plat lantai jembatannya,” sebutnya.

Hendro mengutarakan, masyarakat disana sangat senang dengan kualitas kerja yang dibangun BPJN Sulawesi Utara sekarang ini.

“Saya lihat pekerjaan itu sangat rapih dan juga jalannya lebar, memang minimal yang kami kerjakan ini adalah lebar 10,4 meter, tapi yang saya lihat di lapangan lebih dari itu. Idealnya kami pengaspalannya 6 meter, kemudian bahu jalan 1 meter, salurannya 1,2 meter ditotalkan 10,4 meter. Tapi di lokasi-lokasi yang memang lahannya lebar, malahan lebih dari itu. Kemarin saya lihat ada yang lebarnya lahan yang ada itu 12 meter, mungkin ada 14 meter, kami akan bangun. Misalnya kalau lahannya lebih lebar maka bahu jalannya akan lebih lebar lagi, tergantung ketersediaan lahan yang ada,” pungkasnya.

(Egen)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *