Pertama Mengajar Dihadapan Para Guru, Bupati JG Sampaikan Materi Profil Pancasila

MINUT, SulutExpres.com – Bupati Minahasa Utara, Joune J.E.Ganda, S.E., M.A.P., membuka secara resmi kegiatan sosialisasi Implementasi Pendidikan Anti Korupsi dan Dimensi Profil Pancasila, GOR Jacob Sumeisey, SMA Negeri 1 Guru Lombok, Kamis (01/09/2022).

Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara tahun 2021 telah menetapkan Peraturan Daerah Minahasa Utara Nomor 22 Tahun 2021 tentang Implementasi Pendidikan Antikorupsi pada Satuan Pendidikan di lingkungan Pemkab Minahasa Utara.

Hal tersebut mengacu pada regulasi Implementasi pendidikan Anti Korupsi sesuai dengan Surat Komisi Pemerantasan Korupsi Republik Indonesia Nomor: B/3865/DKM.00.04/80-82/07/2021 tanggal 2 Juli 2021 tentang tindak lanjut pelaksanaan implementasi pendidikan anti korupsi di tingkat Kabupaten/Kota.

Didalamnya, komitmen bersama antara Komisi Pemberantatasan Korupsi (KPK), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri mengimplementasi Pendidikan Antikorupsi pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah pada Rapat Koordinasi Nasional Pendidikan Anti Korupsi 11 Desember 2018 di Jakarta.

Demikian juga dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri nomo 420/4047/SJ dan 420/4048/SJ tanggal 20 Mei 2019 tentang Implementasi Pendidikan Karakter dan Budaya Antikorupsi pada Satuan Pendidikan.

Kegiatan ini dihadiri oleh ribuan tenaga pendidik dan kependidikan, diantaranya 34 Pengawas Sekolah, 108 Kepala SD, 39 Kepala SMP, 6 Pemimpin SKB/PKBM, 923 Guru SD, 561 Guru SMP dan 17 Guru dan Pegawai TK yang bertempat di GOR Jacob Sumeisey, SMA Negeri 1 Guru Lombok Desa Kolongan, Kecamatan Kalawat, Kamis (01/08/22).

Bupati Minahasa Utara, Joune J.E.Ganda, S.E., M.A.P., yang didaulat “Engku” Joune dalam sambutannya, mengaku jika baru pertama mengajar dihadapan guru-guru, karena sebelumnya sering memberikan kuliah umum dihadapan mahasiswa.

Bupati Joune Ganda yang menyampaikan materi tentang Profil Pancasila, bahwa kegiatan ini dilaksanakan untuk meningkatkan rasa integritas sebagai tenaga pendidik dan pengawas yang memiliki tugas dan tanggungjawab yang penting, didalam membangun sumber daya manusia, khususnya di Kabupaten Minahasa Utara.

“Kita memiliki tanggung jawab untuk mendidik sejak dini. Usia yang paling dini ada di tangan kita. Bisa dibayangkan kalau kita lalai, atau kurang cakap atau kurang peduli pendidikan anak-anak kita sejak dini, maka bisa dibayangkan masa depan Kabupaten Minahasa Utara kedepannya, Sulut bahkan Indonesia,” kata Bupati.

“Saya berharap, kita semua memiliki tanggung jawab yang besar terhadap apa yang menjadi tanggung jawab kita. Kualitas pendidikan dan masa depan anak-anak ada di tangan kita yang hadir saat ini karena semua guru hadir disini,” lanjutnya.

Oleh karena itu, Bupati Joune Ganda mengingatkan agar meningkatkan kualitas tenaga kependidikan. materi integritas bagaimana agar kita tidak korupsi. Terkait nilai-nilai Pancasila yang mungkin sudah bosan didengar, namun terkandung didalamnya, membuat kita merasa memiliki tanggung jawab.

“Bagaimana kita menjaga generasi kedepan. Jangan hanya karena kita sudah selesai dan pensiun, lantas kita membiarkan dan kalau kita gagal mendidik anak-anak kita kedepan, bagaimana nasib kedepannya,” ujarnya.

Bupati mengajak guru-guru agar lebih mengikuti perkembangan global. Bahkan saya sendiri pun terus belajar.
Banyak hal yang perlu belajar dan perlu diketahui agar bisa bersaing ditingkat Nasional bahkan Internasional.

“Saya juga mengingatkan, jangan sampai semua kita yang ada disini, menggantungkan hari tua kita, kepada generasi-generasi yang tidak mampu. Tapi mari kita lahirkan generasi masa depan untuk merawat kita dimasa mendatang,” jelas Bupati.

Bupati yakin, kualitas pendidikan di Minut sangat luar biasa. Karena di Sulut ada tokoh yang luar biasa berperan terhadap lahirnya Pancasila, yaitu A.A Maramis. Ada juga tokoh Sulut yang mengisi Kemerdekaan Republik Indonesia yakni Dr. Sam Ratulangi.

“Sehingga, saya yakin kita adalah generasi-generasi yang menjadi bagian dari lahirnya Kemerdekaan,” pungkasnya.

Sosialisasi implementasi pendidikan antikorupsi menghadirikan Narasumber, Ketua Harian Pendidikan Budaya Anti Korupsi (PBAK) Haris Kai dan tim yang tergabung pada forum Penyuluh anti korupsi Sulawesi Utara, diantaranya Magdalena Wulur, Daud Kawung dan Erryl Davy Lumintang. Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Sulut Febry Dien, Inspektur Kabupaten Umbase Mayuntu, Staf Khusus Bidang Pendidikan dan Merdeka Belajar Bernadeth Longdong.

Diketahui, kegiatan ini diselenggarakan oleh Satuan Dinas Pendidikan Kabupaten Minahasa Utara. Kepala Dinas Pendidikan Olfy Kalengkongan didampingi Sekretaris Dinas Pettra Enoch dalam laporannya, menyampaikan bahwa pelaksanaan pertemuan pendidik dan tenaga kependidikan bersama Bupati dan Wakil Bupati, adalah sebagai bentuk pembinaan langsung kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan se Kabupaten Minahasa Utara dalam mewujudkan Visi Misi Kabupaten Minahasa Utara.

(Egen)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *