MITRA, sulutexpres.com – Ketua Komisi Pelayanan Pemuda Sinode GMIM (KPPSG) Pnt Rio Dondokambey menjadi pembicara pada kegiatan Perkemahan Keratif Remaja Sinode (PKRS), Kamis (7/7) di Bumi Perkemahan Senayan Lobu, Wilayah Tombatu Barat, Minahasa Tenggara.
Dalam sesinya, Pnt Rio Dondokambey membawakan materi tentang “Memahami Prinsip dan Tantangan Revolusi Industri 4.0 Generasi Z.
Pada kesempatan itu, Pnt Rio Dondokambey menekankan tentang banyaknya informasi yang beragam serta apa yang harus dilakukan sebagai remaja GMIM selaku Generasi Z.
“Kalau tidak mempunyai basis ideologi dan basis kepercayaan yang kuat, itu bisa goyah. Yang menjadi tantangan yang pertama yakni, harus rajin ke gereja, baca alkitab, dan rajin ikut ibadah remaja. Berteman ikut suatu persekutuan remaja gereja serta dengar-dengaran terhadap orang tua,” ungkap Pnt Rio Dondokambey.
Menurutnya, kuat secara keimanan dan dengar-dengar kepada orang tua serta takut kepada Tuhan pasti akan kuat terhadap hal-hal yang negatif.
“Kalau seseorang memasuki sesuatu lingkungan yang bermacam-macam, bertemu dengan macam-macam orang, menghadapi berbagai dinamika, kuat secara pendirian, kuat secara keimanan dengar-dengar kepada orang tua, takut kepada Tuhan pastinya apapun hal-hal negatif yang masuk dan datan mendekati pasti akan terseleksi dengan sendirinya,” tuturnya.
“Apapun itu kalau misalnya ada hal-hal yang jahat dan tidak bagus, secara otomatis Tuhan akan melindungi dari informasi-informasi itu,” tambah dia.
Sebagai remaja GMIM, kata dia, satu hal yang perlu dipahami adalah di tengah perkebangan zaman ini banyak sekali godaan yang bisa datang kepada diri kita masing-masing.
“Jika aktif di gereja, sering ikut kegiatan gereja, kegiatan remaja, dekat kepada Tuhan dan firmannya, pasti akan kuat dengan godaan-godaan yang datang. Kuat secara pribadi, kuat secara ideologi,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjutnya, perkembangan zaman, ada persaingan yang kuat. Persaingan antar teman, daerah dan komunitas. Karena memang yang namanya persaingan, artinya semua orang mau maju.
“Maka dari itu, remaja GMIM harus siap bersaing secara sehat. Siap bersaing dengan bagus dengan cara mengembangkan diri sendiri. Mencari talenta masing-masing. Baik itu olah raga, kesenian dan sebagainya. Dalami dunia itu,” sebut dia.
Ditekankannya, di tengah perkembangan zaman yang paling utama ialah harus wajib mau bersaing secara sehat. Secara koridor yang ada sesuai dengan batasan gereja yang ada harus mau meningkatkan diri.
“Tuhan menciptakan kita unik. Setiap orang ada talentannya masing-masing. Tugas kita semua mencari
talenta kita. Perkembangan sangat cepat. Jangan sampai terlambat menyadari bahwa perkembangan zaman sudah ada. Selalu bersemangat dalam mengembangkan diri, mencari talenta dan bersemangat dalam mencari jalan hidup,” bebernya.
Dia menambahkan, untuk jangan pernah menyerah dan berhenti di satu termpat dalam mencari apapun jalan hidup.
“Masih banyak kesempatan kita untuk gagal dan cari lagi, gagal dan cari lagi. Supaya perkembangan zaman ini di mana generasi muda dituntut untuk cepat dan flexibel, boleh diselesaikan jangan sampai terlambat mengakui bahwa perkembangan zaman itu sudah ada,” tandasnya.
(Roso/*)