SULUT, SulutExpres.com – Pendidikan politik yang beretika pancasila bagi generasi muda bukan sekadar dia berpartai politik masuk di lembaga swadaya masyarakat (LSM) atau organisasi kemasyarakatan (Ormas), tapi harus masuk dalam organisasi keagamaan.
Sebagaimana diharapkan Kepala Badan Kesatuan Bangsa Politik Daerah (Kesbangpolda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Fery R. J. Sangian, S.Sos, MAP, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (14/4/2022).
“Pendidikan politik itu ada ditengah-tengah organisasi gereja, organisasi masjid atau pun pemuda muslim, sebab itu bagian cikal bakal dasar untuk berpendidikan politik, bukan sekadar masuk partai politik sebagai lembaga atau penyampaian aspirasi politik,” ujar Sangian.
Dia menambahkan, pada dasarnya etika itu terbangun dari keluarga dan lingkungan, termasuk juga lingkungan-lingkungan organisasi gereja.
“Jangan naifkan kalau ada orang yang bilang bahwa politik tidak boleh masuk dalam gereja, itu karena dia (anggota-anggota gereja) berdiri secara personal dan hak politiknya tidak pernah dicabut dalam tanda kutip anggota-anggota jemaat,” pungkasnya.
“Setelah masuk dalam komunitas agama diharapkan lebih beretika daripada masuk jalur ormas, diharapkan pula orang yang didalamnya adalah orang yang bergereja dan orang yang beragama,” sambungnya.
(Egen)
