SULUT, SulutExpres.com – Meski di tengah pandemi COVID-19, realisasi investasi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sepanjang Tahun 2021 melampaui target yang ditetapkan oleh Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia (BKPM RI).
Pencapaian ini berkat kepemimpinan dan bukti kerja keras Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw (ODSK), sehingga iklim investasi di Sulawesi Utara berjalan lancar.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah (DPM-PTSPD) Provinsi Sulawesi Utara, Franky Manumpil, menerangkan bahwa target realisasi investasi yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat/BKPM RI untuk Sulawesi Utara Tahun 2021 sebesar Rp. 5.510.000.000.000. Secara kumulatif periode Januari – Desember tahun 2021 realisasi investasi Sulawesi Utara yang telah direalisasikan oleh investor sebesar Rp. 5,948 triliun,
108% dari target pemerintah BKPM RI tahun 2021 (5,51 T)
159% dari target RPJMD Sulawesi Utara tahun 2021 (3,75).
“Realisasi ini terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) Rp. 2,468 triliun sebanyak 275 proyek atau 41 persen dari capaian investasi dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp. 3,48 triliun atau 2.099 proyek 59 persen dari capaian investasi. Jadi semua realisasi investasi tersebut dengan jumlah proyek sebanyak 2.374 proyek,” jelas Manumpil kepada media ini dikantornya, Jumat (11/3/2022).
Dia menambahkan, meningkatnya realisasi investasi di daerah membuktikan bahwa Sulut merupakan salah satu daerah yang diminati investor baik asing maupun dalam negeri.
“Semua sistem perizinan kita semakin mudah. Tidak bertele-tele, tidak susah, dan bebas dari pungli. Tidak ada suap menyuap, tidak ada sogok menyogok. Semua bersih. Lengkap dokumen, langsung kita proses berkas perizinan,” tukasnya.
“Pak Gubernur juga menginstruksikan kepada kita agar jemput bola dimasa pandemi Covid-19 ini. Dan sekarang terbukti. Realisasi investasi di masa pandemik Covid-19, meningkat. Bahkan melampaui target yang telah ditetapkan pusat dan RPJMD,” sambungnya.
Dilanjutkannya, semua ini dilakukan demi kemajuan daerah dan kesejahteraan rakyat.
“Jika banyak investasi yang masuk ke daerah kita ini, otomatis akan banyak uang yang beredar. Yang pada gilirannya uang itu akan terserap ke masyarakat. Otomatis akan meningkatkan kesejahteraan rakyat, tingkatkan daya beli masyarakat, bahkan meningkatkan daya saing. Bahkan lapangan pekerjaan terbuka lebar. Peluang serapan tenaga kerja meningkat. Angka pengangguran ikut menurun. Masyarakat Sulut yang merasakan langsung dampak dari menggeliatnya investasi di Tanah Bumi Nyiur Melambai ini,” pungkasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, iklim investasi di Sulut semakin ramah. Semua proses perizinan telah sesuai ketentuan dan perundang-undangan, maka akan langsung diproses dan tidak berbelit-belit.
“Semua proses perizinan kita sekarang mudah. Dan tentu saat ini kita berupaya agar investasi tetap datang ke Sulut. Lobi dan koordinasi dengan pemerintah pusat terus berjalan. Karena itu kita akan menggenjot realisasi yang ada, pun iklim perizinan harus tetap ramah dan cepat,” ujarnya.
Realisasi Investasi Sulut Periode Januari – Desember tahun 2021:
1. Pertambangan Rp. 2,137 triliun 36%
2. Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi Rp. 1,510 triliun 25%
3. Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran Rp. 858,5 miliar 14%
4. Industri Lainnya Rp. 350,5 miliar 6%
5. Industri Makanan Rp. 326,9 miliar 5%
Berdasarkan kabupaten/kota masih di dominasi oleh:
1. Kota Manado Rp. 2,505 triliun 42%
2. Kabupaten Minahasa Utara Rp. 1,925 triliun 32%
3. Kabupaten Bolaang Mongondow Rp. 530,7 miliar 9%
4. Kota Bitung Rp. 501,8 miliar 8%
5. Kabupaten Bolaang Mongondow Timur Rp. 183,7 miliar 3%
Negara asal investor (PMA) terbesar di Sulawesi Utara selama Januari – Desember tahun 2021:
1. Singapura Rp. 1,777 triliun 72%
2. R.R. Tiongkok Rp. 440,3 miliar 18%
3. Australia Rp. 63,7 miliar 3%
4. Malaysia Rp. 55,7 miliar 2%
5. Belanda Rp. 50,2 miliar 2%
Realisasi investasi perusahaan terbesar selama Januari – Desember Tahun 2021:
1. JASAMARGA MANADO BITUNG Rp. 1,298 triliun 22%
2. TAMBANG TONDANO NUSAJAYA Rp. 1,201 triliun 20%
3. PARAMOUNT ENTERPRISE INTERNATIONAL Rp. 553,6 miliar 9%
4. MEARES SOPUTAN MINING Rp. 414,7 miliar 7%
5. FUTAI SULAWESI UTARA Rp. 348,1 miliar 6%
Realisasi investasi pada Januari – Desember Tahun 2021 ini berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 5.552 orang.
Realisasi investasi PMA Kabupaten Kota di Sulawesi Utara :
1. Kabupaten Minahasa Utara Proyek 61 Rp1,777.308,75
2. Kota Bitung Proyek 83 Rp421.596,95
Realisasi PMDN Kabupaten Kota di Sulawesi Utara :
1. Kota Manado Proyek 996 Rp2.375.734,10
2. Kabupaten Bolaang Mongondow Proyek 60 Rp513.189,80.
Realisasi investasi Kabupaten Kota di Sulawesi Utara :
1. Kota Manado Proyek 1.080 Rp2.505.075,47
2. Kabupaten Minahasa Utara Proyek 274 Rp1.925.741,95.
(Egen)