Minahasa Utara SULUT,sulutexpres.com – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menjadi pemateri pada acara Stadium General Praja Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN), yang digelar secara hybrid oleh IPDN Kampus Jatinangor dalam rangka menyambut Dies Natalis IPDN ke-66, Rabu (23/2/2022).
Mengangkat tema ‘Penguatan Ketahanan Nasional melalui Upaya Pemantapan Stabilitas Nasional dan Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi’ kuliah umum ini diikuti oleh seluruh Praja IPDN se-Indonesia baik secara langsung di Kampus Jatinangor maupun dalam jaringan (daring) yang ada di Jakarta, Sumatera Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, NTB dan Papua.
Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dalam materinya memaparkan sejumlah hal terkait upaya Pemerintah Provinsi Sulut dalam hal percepatan pemulihan ekonomi akibat dihantam pandemi Covid-19, mulai dari kondisi terkini penanganan pandemi hingga strategi dan terobosan yang diambil pemerintah daerah.
“Pandemi Covid-19 tentunya berdampak secara langsung bagi banyak sektor, antara lain yaitu sektor perdagangan, transportasi, usaha makan minum dan jasa lainnya,” ujar Gubernur Olly mengawali materi yang dibawakannya secara virtual dari Kediaman Gubernur di Cempaka-Kolongan, Minahasa Utara.
“Bagi masyarakat, dampak utama yang dirasakan yaitu terjadinya penurunan daya beli. Dalam hal ini tentunya pemerintah harus mempunyai inovasi dalam menangani pandemi untuk dengan segera memulihkan kondisi perekonomian,” katanya.
Dirinya menyakini, mengatasi pandemi dapat memberi dampak positif terhadap pemulihan bahkan pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, hal ini menjadi tantangan bagi seorang kepala daerah dalam rangka menghadirkan program, kebijakan, inovasi maupun motivasi kepada masyarakat agar mampu bertahan dalam menghadapi situasi pandemi.
Ia mengungkapkan, strategi Pemprov Sulut dalam menjalankan setiap kebijakan terkait penanganan Covid-19 tidak terlepas dari visi-misi Provinsi Sulut tahun 2021-2026, yang kemudian diterjemahkan dalam 10 prioritas pembangunan daerah yang fokus pada berbagai bidang, seperti ekonomi, kesehatan, pendidikan, pariwisata, ekonomi kreatif hingga percepatan transformasi digital.
“Pada bidang kesehatan, kebijakan kita mulai dari penetapan Perda penanganan Covid-19, penerapan protokol kesehatan, percepatan program vaksinasi, pengetatan pelaku perjalanan melalui rapid test di pintu pintu masuk, pembangunan sarana prasarana kesehatan hingga penyediaan rumah isolasi/rumah singgah,” terangnya.
Untuk kebijakan jaring pengaman sosial, Pemprov Sulut melakukan pemberian bansos lewat proses pengawasan yang baik sehingga bisa tepat sasaran.
Sedangkan untuk kebijakan bidang ekonomi, Pemprov Sulut terus menggalakkan Gerakan Mari Jo Ba Kobong, yang dijelaskan Gubernur Olly sangat berdampak sangat positif bagi pertumbuhan ekonomi Sulut, utamanya dalam menghadapi pandemi.
“Ini menjadi alasan utama mengapa Provinsi Sulut bisa dengan cepat melakukan perbaikan angka pertumbuhan ekonomi dari yang tadinya minus di masa awal pandemi hingga ada di angka positif rata-rata 4,16% di akhir tahun 2021. Hebatnya, program ini disambut baik oleh kaum milenial yang antusias menggarap lahan perkebunan,” bebernya.
Selain itu, Gubernur Olly juga menjelaskan seputar program direct-export beberapa komoditi pertanian, perkebunan dan perikanan yang dikirim ke sejumlah negara seperti Singapura dan Jepang leather kerjasama antara Pemprov Sulut dan PT. Garuda Indonesia.
Mengakhiri materinya, Gubernur Olly memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran Pemprov Sulut hingga pihak TNI/Polri yang telah bersama bahu-membahu dalam menghadapi pandemi Covid-19. Menurutnya, kerjasama yang baik dari seluruh pihak yang ditambah dengan dukungan dan kepatuhan dari masyarakat menjadi faktor kunci dalam menghadapi pandemi, khususnya dalam mendongkrak perekonomian daerah.
“Untuk itu pesan Saya kepada adik-adik Praja IPDN, kalau nantinya sudah bertugas di tengah-tengah masyarakat, jangan sungkan-sungkan untuk turun ke bawah guna mengetahui langsung persoalan-persoalan yang dialami masyarakat,” ujarnya.
“Sebagai informasi, Saya sebagi Gubernur jarang sekali berada di kantor, karena lebih banyak berada di lapangan untuk melihat permasalahan-permasalahan dan menyerap aspirasi masyarakat yang ada di 15 kabupaten/kota se-Sulut, untuk bisa dicarikan solusi dalam memajukan daerah Sulawesi Utara,” pungkasnya.
Hadir langsung dalam kegiatan tersebut, Rektor IPDN Hadi Prabowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, News-anchor Chacha Annisa, para civitas akademisi IPDN, para pejabat dan stakeholder terkait.
(Roso)