Jadi Narsum Webinar Series Minahasa Utara, Bupati JG Beberkan Potensi Agrowisata Tunjang KEK Likupang

MINUT, SulutExpres.com – Bupati Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Joune JE Ganda SE (JG), menjadi salah satu narasumber dalam Webinar Series Minahasa Utara oleh Kampus Universitas Sam Ratulangi Manado, Kamis (21/10/2021).

Keynote speaker diberikan oleh Menteri Kemenparekraf Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A dan Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemen-PANRB Prof. Dr. Diah Natalisa, S.E., MBA. Webinar turut diikuti oleh Rektor Unsrat Ibu Prof. Dr. Ir. Ellen Joan Kumaat M.Sc DEA, Dekan fakultas pertanian Unsrat Prof. Ir. Robert Molenaar, MS,. PhD, Akademisi Fakultas Pertanian Unsrat Prof. Dr. Ir. Jeane Paulus, MS.

Dalam webinar yang bertopik “Model Pengembangan Agrowisata untuk Menunjang KEK Pariwisata Likupang”, Bupati JG bercerita sedikit mengenai Kabupaten Minahasa Utara.

“Potensi agrowisata sebagai penunjang KEK Likupang di Kabupaten Minahasa Utara menjadi salah satu yang patut kita lirik,” katanya.

Diterangkannya, beragam tanaman pada umumnya yang ada di Indonesia dapat tumbuh subur di Minahasa Utara.

“KEK Wisata ini memang berada di Likupang namun tentunya bukan hanya di Likupang saja tapi juga Minahasa Utara secara keseluruhan,” ujarnya.

“Beberapa kecamatan seperti kecamatan Kauditan dan Kema kita kembangkan untuk agrowisata dan pertanian. Ada 76 destinasi wisata yang dibagi atas 5 kelompok yaitu, kelompok wisata alam laut dan pesisir ada 30 destinasi, wisata alam daratan 14 destinasi, wisata sejarah dan budaya ada 16 destinasi, wisata alam buatan ada 6 destinasi dan 10 destinasi daya tarik wisata pengembangan,” sambungnya.

Dilanjutkannya, Desa-desa yang ada di Kabupaten Minahasa Utara juga sedang dikembangkan menjadi Desa wisata, ada 76 Desa wisata dengan berbagai macam kategorinya. Diantaranya ada 4 desa yang dikelompokkan kedalam desa dengan destinasi agrowisata.

“Desa Batu sebagai Desa khas buah-buahan dengan fokusnya pada buah durian, Desa Werot yang memiliki banyak buah-buahan dengan fokus pada buah durian dan duku, Desa Talawaan yang memiliki potensi aneka buah lebih spesifik buah duku, langsat dan rambutan, serta Desa Tumaluntung yang berfokus pada pertanian dengan metode pengembangan sistem organik dan biogas di desa tersebut,” bebernya.

Dia menambahkan, agrowisata yang akan dilakukan tersebut akan dilakukan tanpa meninggalkan budaya khas yang dimiliki oleh daerah tersebut, kelestarian sumber daya alam yang ada akan terus dilakukan.

“Serta kita akan mempromosikan Desa wisata agrowisata ini dengan konteks pariwisata sehat dan berkelanjutan dan memadukan kegiatan agrowisata dengan atraksi seni Budaya daerah,” pungkasnya.

(Egen)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *