Bupati Joune Akui Banyak Kendala Dalam Strategi Pemenangan Pilkada

JABAR, sulutexpres.com – Joune Ganda dan Kevin W Lotulung (JG-KWL) merupakan salah satu Bupati dan Wakil Bupati terpilih dalam Pilkada serentak Tahun 2020. Pilkada ini dilakukan pertama kalinya di masa pandemi.

Diungkapkan Bupati Joune, sebagai peserta Pilkada menghadapi banyak kendala terutama dalam strategi-strategi dimana pihaknya dibatasi untuk bertemu langsung dengan masyarakat.

“Kalau pun bisa bertemu didalam aturan KPU harus membatasi dengan jumlah batasan yang tertentu, tentunya ini juga akan merubah pola-pola strategi pemenangan Pilkada yang selama ini sudah ada, pola-pola ini biasa dipakai oleh peserta Pilkada dan sudah dibuktikan dengan akurasi yang baik,” terang Bupati Joune saat menjadi pemateri kuliah bersama Wali Kota Medan Sumatera Utara Muhammad Bobby Nasution SE MM, Senin (19/4/2021), di kampus IPDN, Jatinangor Jawa Barat.

Dilanjutkannya, tetapi dengan kondisi kemarin yang dilalui maka semua teori itu berubah, karena itu JG-KWL melaksanakan beberapa strategi yang menyesuaikan dengan kondisi situasi masa pandemi.

“Mengenai strategi pemenangan, saya dan pak Wakil Bupati Kevin Wiliam Lotulung adalah pasangan yang menenangkan Pilkada 3 pasang, kita pasangan nomor 2 sedangkan lawan kami pasangan nomor 1 dan nomor 3 adalah incumbent, ini menjadi tantangan tersendiri karena kami adalah pendatang baru dalam dunia politik, tetapi kami berusaha untuk bagaimana memenangkan Pilkada ini,” pungkasnya.

Ditambahkannya, untuk itu JG-KWL membentuk tim yang solid, dimana tim ini sangat penting dalam strategi pemenangan Pilkada.

“Tanpa tim yang solid apa yang kita lakukan jauh dari apa yang akan dihasilkan, kita lakukan survei secara periodik, survei ini memang secara akademik, secara ilmiah, mampu mengarahkan kita untuk bisa menentukan arah langkah yang tepat apa yang akan kita lakukan dalam memenangkan Pilkada,” katanya.

“Langkah-langkah survei rutin yang kami lakukan akan memberikan gambaran kepada kita seberapa besar prestasi yang sudah kita capai, sosialisasi yang sudah kita lakukan, baik sosialisasi yang terbatas dimasa pandemi maupun kita melakukan sosialisasi secara sosial media,” sambungnya sembari menambahkan pihaknya juga melakukan teknik sosialisasi langsung.

Diterangkannya, kunci kesuksesan adalah mampu meyakinkan dan dapat bertemu langsung dengan masyarakat.

“Walaupun keadaan terbatas sesuai dengan protokol kesehatan, kita tetap harus bisa bertemu dan meyakinkan masyarakat untuk bisa menilai apakah kita mampu memimpin Kabupaten Minahasa Utara, apakah orang ini betul-betul memiliki keikhlasan, ketulusan, untuk memberi diri membangun Kabupatennya,” ujarnya.

Selain itu, kata dia, harus mengatur strategi sosialisasi tidak langsung yaitu dengan sosial media. Apalagi di era sekarang sosmed memiliki peran yang sangat penting.

“Kita membentuk tim yang selalu mengkampanyekan apa yang ingin kita sampaikan ke masyarakat, apa yang menjadi visi misi kita, kemudian kita juga harus mengatur manajemen logistik, penyebaran atribut-atribut kampanye, rutin memproduksi iklan, di masa pandemi ini kita manfaatkan betul promosi dari whats app dalam bentuk video,” ucapnya.

“Kemudian kita membentuk relawan-relawan yang terdiri dari berbagai macam ada yang dari LSM, kelompok agama, tokoh agama, begitu banyak kegiatan yang kita lakukan sampai pada akhirnya kita harus mengontrol di real count, mendekati akhir Pilkada kita lakukan perhitungan cepat, agar kita mengetahui potensi-potensi apa yang akan kita dapatkan,” kuncinya.

Turut hadir Gubernur Jawa Timur Dra Hj Khofifah Indar Parawansa, MSi, Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Akmal Malik, Rektor IPDN DR. Hadi Prabowo MM.

(Egen)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *