MANADO, sulutexpres.com – Berbagai kasus bullying yang terjadi di kalangan anak sekolah menjadi perhatian TP PKK Sulut.
Pengurus TP PKK Sulut, melalui Wakil Ketua Dr Devi Kandouw-Tanos MARS, mengungkapkan, perlunya peranan keluarga agar anak terhindari dari aksi menjadi pelaku bullying pada anak usia sekolah.
“Ini perlu disikapi ya. Pasalnya pada awal bulan Maret telah terjadi kasus bullying yang sempat viral, sehingga mengundang kerpihatinan banyak pihak dan menjadi pembicaraan, baik itu di sosial media maupun lingkungan sehari-hari. Dan kami juga sempat membahas kasus-kasus yang terjadi kurun waktu belakangan ini seperti bullying dan lain sebagainya. Dan ini tentu saja bukan hanya menjadi perhatian kami melainkan seluruh masyarakat yang ada di Sulawesi Utara,” ungkap Dr Devi saat dialog interaktif stasiun radio RRI Manado, yang dilaksanakan di SMP Negeri 1 Manado, Kamis (25/03/2021).
Diungkapkan srikandi Sulut yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprop Sulut ini, tidak hanya pihak sekolah, tapi keluarga mempunyai peran penting dalam mencegah hal tersebut terjadi.
Dari sisi ilmiah, kenakalan yang terjadi pada usia remaja merupakan akumulasi dari persoalan atau masalah yang tidak terselesaikan.
“Hal itu mempengaruhi mental serta memberikan dampak kepada anak-anak,” jelas psikolog Dr Preisy Siby, yang turut menjadi narasumber, bersama Kepala Sekolah SMPN 1 Manado Robby Lumi.
Persoalan yang tidak terselesaikan, lanjutnya, contoh kecil pada saat di rumah cara orang tua memanggil anaknya dengan nada tinggi padahal dalam pola pengasuhan diharuskan untuk memakai nada rendah. “Dari sini anak-anak memiliki tekanan mental sehingga mereka melakukan hal yang serupa kepada temannya,” ujar Siby.
Ditambahkannya, semua kasus kenakalan remaja ditangani oleh Unit Pusat Pengaduan dan Perlindungan Anak.