Mahasiswa KKNT IAKN Manado Ajak Masyarakat Koka Ubah Sampah Jadi Uang dan Pupuk

MINAHASA, sulutexpres.com –Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT), Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado, Angkatan Tahun 2017, Program Studi Teologi, memberi edukasi kepada masyarakat Desa Koka Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa.

Salah satu upaya Mahasiswa KKNT IAKN Manado adalah memberikan kontribusi kepada masyarakat untuk mengenali sampah yang berpotensi menghasilkan tambahan uang saku dan pupuk tanaman seperti mengidentifikasi sampah organik dan anorganik.

 

Diketahui, sampah anorganik adalah sampah yang dapat dikumpulkan kemudian dijual ke bank sampah sehingga menghasilkan uang tambahan, seperti kaleng bekas, botol plastik, dan sejenisnya. Sedangkan sampah organik adalah sampah yang dapat disendirikan dalam sebuah plastik tanaman lalu dibiarkan sampai membusuk lalu dijadikan pupuk, seperti makanan sisa (nasi, buah, kulit pisang, sayur, dan sejenisnya); dedaunan, serbuk kayu, kertas, kardus dan sejenisnya.

Menurut Matius Koraag salah satu mahasiswa KKNT IAKN Manado, di masa pandemi covid-19 ini, konsumsi sampah rumah tangga masyarakat pedesaan terus menjadi perhatian oleh warga sekitar di Desa Koka.

“Apalagi sampah-sampah yang berserakan di area perkebunan salah seorang warga Desa Koka beberapa pekan lalu. Bagi masyarakat desa Koka, persoalan sampah bukan hal yang baru, mengingat program pemerintah bahwa sampah-sampah rumah tangga harus diangkut dan dibuang pada tempatnya supaya adanya keseimbangan antara manusia dan lingkungan sekitar,” ujar Matius sapaan akrabnya.

Ditambahkannya, perkembangan masyarakat yang tradisional ke arah modern merupakan penyumbang meningkatnya sampah rumah tangga. Dengan demikian, maka di masa pandemi covid-19 ini, masyarakat yang pada umumnya lebih banyak beraktivitas di rumah akan lebih banyak berkontribusi mengkomsumsi sampah rumah tangga.

“Melihat masyarakat Desa Koka yang identik dengan pemeliharaan tanaman di tengah pandemi covid-19, maka upaya pengelolaan sampah oleh masyarakat sekitar sekiranya dapat relevan sehingga sampah rumah tangga dapat bermanfaat, baik sebagai tambahan uang saku dan pupuk tanaman,” imbuhnya.

(Egen)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *